Kasat Binmas Polres Agam Jalin Sinergitas Dan Soliditas Dalam Memberantas Faham Radikalisme,  Polres Agam Gelar FGD

Agam - Jajaran Satbinmas Polres Agam menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Wibisono Mapolres Agam, Senin (10/10/22). Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka Operasi Bina Waspada Singgalang 2022 di wilayah hukum Polres Agam.

Baca juga: LPSK Klarifikasi Video Kerusuhan di Kanjuruhan yang Hilang

Focus Group Discussion (FGD) tersebut membahas tentang upaya pencegahan berkembangnya paham radikalisme, intoleransi antar umat beragama, anti Pancasila dan aliran sesat.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolers Agam yang diwakili oleh Wakapolres Agam Kompol Andrizal Gucci, dengan dihadiri Kasat Binmas Polres Agam, Kemenag Kabupaten Agam, Ketua MUI, perwakilan tokoh Agama Kabupaten Agam, Ketua BMKT, Perwakilan Majelis Taklim, Perwakilan Ninik Mamak, Perwakilan Ormas Islam Kabupaten Agam dan unsur terkait lainnya.

Baca juga: Proyek Rehab Bundaran Besar Palangka Raya, Ditlantas Sigap Urai Kemacetan

Kapolres Agam AKBP FERRY FERDIAN, melalui Wakapolres Agam Kompol Andrizal Gucci, menyampaikan FGD ini dilaksanakan guna meningkatkan mitra bersama demi mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

Baca juga: Pendapat Para Ahli : Dalam Skala Tertinggi Pun, Gas Air Mata Tidak Mematikan

"Melalui forum diskusi ini, mari kita tingkatkan sinergitas dan soliditas untuk mencari bingkai kebersamaan dalam beragama.

Kementerian Agama Kabupaten Agam Kamiri, S.Ag, M.Pd sebagai narasumber menjelaskan, Untuk melakukan pencegahan berkembangnya paham radikalisme dan aliran sesat antar umat beragama, pemantauan terhadap kegiatan keagamaan diwilayah Kabupaten Agam perlu ditingkatkan untuk mencegah masyarakat yang mudah terpengaruh paham radikalisme, kelompok masyarakat yang tidak memahami agama secara utuh sangat mudah terpengaruh.

Baca juga: Kapolda Kalteng Hadiri Upacara Peringatan Sumpah Pemuda Ke-94 di Halaman Kantor Gubernur

Ketua MUI Kabupaten Agam Dr. M. Taufiq M.Ag selaku Narasumber menyampaikan bahwa kita harus bisa membedakan makna antara kata radikal dengan radikalisme.Dalam kehidupan beragama di Indonesia yang dilarang itu adalah kata Radikalisme, karena mengandung makna yang negatif dan dilarang oleh Agama.Dalam upaya pencegahan berkembangnya paham radikalisme, diperlukan peran aktif Tungku Tigo Sajarangan dalam melakukan pembinaan kepada generasi muda kita sangatlah perlu untuk ditingkatkan."Berdayakan lembaga adat dan lembaga agama secara maksimal, serta tingkatkan Sinergitas dan Soliditas dalam membina adat dan syarak." 

Baca juga: Kapolri: Kapolda yang Tak Mampu Kembalikan Kepercayaan Publik Akan di Evaluasi

Kasat Binmas Polres Agam menyampaikan pada saat ini sedang berjalan Operasi Bina Waspada Sgl 2022 mencegah berkembangnya Paham Radikalisme dan Intoleransi antar umat beragama dalam kehidupan beragama, sehingga dibutuhkan Sinergitas dan Soliditas antar Pemangku Kepentingan